Minggu, 18 Desember 2011

**4 Cara Berhenti Mengompol Pada Anak



4 Cara Berhenti Mengompol Pada Anak


Berbicara mengenai terapi ngompol pada anak sama saja berbicara mengenai psikologi anak. Memang pada usia dini, atau sekitar dibawah dua tahun, apalagi masih bayi, mengompol hal yang wajar. Namun ketika mereka beranjak lebih dewasa, mengompol merupakan masalah serius terutama bagi kejiwaan anak tersebut.

Mengompol merupakan masalah negatif yang akan mempengaruhi kepercayaan diri anak-anak. Jika tidak segera di terapi, anak yang sering ngompol akan enggan menghadiri kegiatan yang mengharapkan mereka untuk tidur bersama dengan teman-teman mereka. Nah, inilah letak pengaruhnya terhadap kondisi psikologis mereka. Kesulitan mengatasi ngompol akan mempengaruhi harga diri anak, terlebih lagi kepercayaan diri mereka dihadapan orang lain.

Sebagai orangtua yang memiliki anak seperti ini, jangan pernah menganggap sepele masalah ngompol. Karena hal ini sangat mempengaruhi sikap mental mereka dikemudian hari. Oleh karena itu, dibawah ada 4 cara terapi ngompol pada anak, agar mereka dapat mengatasi kesulitan tehadap permasalahan ngompol.

Maksimalkan kerjasama. Saat seperti ini bukanlah waktu yang tepat untuk marah. Kondisi psikologis anak seperti ini sebetulnya sudah tertekan oleh kejadian itu. Kemarahan justru akan membuat anak lebih tertekan. Mereka akan menjadi anak yang frustasi dan kurang percaya diri. Cukuplah dengan tersenyum dan membantu si anak membersihkan tempat tidurnya. Bahkan jauh lebih baik jika kita bisa menenangkan dan memberi dukungan padanya untuk mengakhiri kesulitan itu.

Pelatihan. Melatih anak buang air kecil 30 menit menjelang tidur jauh lebih baik dilakukan. Dengan seperti ini, diharapkan ketika mereka tidur, kandung kemih dalam keadaan kosong. Pelatihan sebenarnya langkah efektif agar anak berhenti mengompol dimalam itu dan akan menjadi sebuah kebiasaan dimalam-malam berikutnya.

Ciptakan kondisi yang kondusif. Dengan menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi anak seusianya akan mampu membuat mereka tenang. Misalnya dengan menghidupkan lampu kamar mandi dan jalan menuju ke kamar mandi. Sehingga ketika mereka terbangun, mereka akan merasa aman ke kamar mandi walaupun sendirian saat tengah malam.

Beri perhatian kepada mereka ketika mereka tidak ngompol lagi. Bila perlu, beri hadiah. Dengan demikian, mereka akan tepacu dan berusaha lebih baik dalam mengatasi masalahnya sendiri. Tetapi perlu diingat bahwa terlalu sering memberikan hadiah kepada mereka juga sebuah tindakan yang tidak bagus untuknya. Mereka akan cenderung ingin mendapatkan imbalan jika melakukan suatu kegiatan yang baik. Parahnya lagi, apabila mereka hanya mau menjalankan sesuatu ketika ada hadiah untuknya saja. Jadi hati-hati dan pilih moment kegiatan yang tepat agar mereka tidak “ketagihan” hadiah ketika akan melakukan sesuatu.

Itulah 4 Cara Terapi Ngompol pada Anak. Apabila Anda memiliki cara lain, Anda bisa sampaikan di kolom komentar agar pembaca yang kesasar di blog ini bisa mendapatkan input tambahan. Demikian dan semoga bermanfaat.

Up date artikel lama :

Ada 2 tipe orang tua dalam memandang masalah ngompol pada anak. Sebagian orang tua memandang lumrah dan biasa saja. Namun sebagian yang lain serius mengatasi dan membantu anak mereka untuk mengatasi masalah tersebut.

Mengompol merupakan masalah negatif dan mempengaruhi kepercayaan diri anak-anak. Membuat mereka enggan menghadiri kegiatan yang mengharapkan mereka untuk tidur bersama dengan teman-teman mereka. Dengan kata lain, kesulitan tersebut mempengaruhi harga diri mereka.

Sebagai orang tua, jangan pernah menganggap sepele masalah ngompol. Karena hal ini sangat mempengaruhi sikap mental mereka dikemudian hari. Oleh karena itu, dibawah ada 4 cara yang bisa membantu seorang anak Bunda untuk secepatnya berhenti mengompol.

  1. Maksimalkan kerjasama. Saat seperti ini bukan waktunya untuk marah. Kemarahan akan membuat anak Bunda takut dan pada akhirnya menimbulkan rasa kurang percaya diri. Cukuplah dengan tersenyum dan membantu si anak membersihkan tempat tidurnya. Bahkan jauh lebih baik jika Bunda menenangkan dan memberi dukungan padanya untuk mengakhiri kesulitan itu.
  2. Latihlah ia untuk minum 30 menit sebelum tidur dan bawalah anak Bunda buang air kecil menjelang tidur. Diharapkan ketika berangkat tidur, kadung kemihnya dalam keadaan kosong. hal tersebut sangat efektif mencegah anak Bunda berhenti mengompol.
  3. Ciptakan kondisi yang baik dan kondusif buat mereka. Hidupkan lampu toilet sepanjang malam, agar mereka bisa berjalan sendiri ketika semua telah tertidur. Namun jika mereka enggan kekamar kecil, sediakan pis pot disamping kamar tidur sehingga ketika terbangun, ada tempat bagi mereka untuk buang air kecil.
  4. Beri perhatian kepada mereka ketika mereka tidak ngompol lagi. Bila perlu, beri hadiah. Dengan demikian, mereka akan tepacu dan berusaha lebih baik dalam mengatasi masalahnya sendiri.

Semoga berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar